Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sukab Sukab


Sampai kapanpun penyamun itu ingin menulis
puisi. Dan berhenti sebelum sesuatu dimulai.

Dari jendela ia hanya lihat segumpal awan seperti debur ombak.
Sekumpulan camar. Serta siluet batu karang
lalu hilang.

Disapu angin
ke arah barat selagi dilihatnya lagi senja di sakunya
yang cemerlang
lalu hilang.

Metro, 19 April 2020

Posting Komentar untuk "Sukab Sukab"