Kita mendengarkan guntur dan memandang
pemakaman, di depan sebuah nisan
yang tak dikenal. Sunyi. Angin tersesat
di antara pohon. Sebelum perawi catat
semuanya ada yang menyeka kebengisan dari hati kita.
Syahdan pergi tanpa bertukar nama.
Dini hari, 24 Januari.
|
[Pecel.com | Cerdi L] |
Posting Komentar untuk "Pada Sebuah Jeda"